Penelitian Psikologi dan Internet
Kelompok 1
Nama
|
NPM
|
Link
|
Peran dalam Kelompok
|
Ade Antika S
|
10513125
|
adeantikas.blogspot.com
|
Mencari
materi Etika Penelitian Psikologi dengan Bantuan Internet
|
Chintia
|
11513892
|
chintiachntia.blogspot.com
|
Mencari
materi Hasil Penelitian Tentang Psikologi dan Kaitannya dengan Internet
|
Cindy
Puspasari
|
11513928
|
cindypuspa12.blogspot.com
|
Mengedit
|
Gesa
Nedian
|
13513690
|
gesanedian13.blogspot.com
|
Mencari
Kesimpulan
|
Rinda
Athreeani P
|
17513731
|
rindaathreeani.blogspot.com
|
Mencari
materi Teknik Penelitian Online
|
Vina
Akbarina
|
19513150
|
vinaakbarina.wordpress.com
|
Mencari
materi Etika Penelitian Psikologi dengan Bantuan Internet
|
A.
Etika Penelitian Psikologi dengan
Bantuan Internet
Etika Penelitian internet adalah
seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer.
Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah
adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun
masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang
digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan
komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer
menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
maka itu Dengan kemajuanya teknologi
di jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya
“Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar”
atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu
memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.
Dalam dunia elektronik pun khususnya
media internet kita memiliki hak dan tanggung jawab atas apa yang telah kita
publikasikan. Semua diatur dalam Pasal ITE. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) no. 11
tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (Undang-undang ITE ) yang
menyatakan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau
hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
Dalam perkembangan zaman sekrang dunia
maya sangat pamor untuk kalangan anak remaja, apalagi saling ada nya komentar
dalam suatu status yang mereka buat, terkadang dalam dunia sosial tersebut
menimbulkan suatu luapan emosi yang kita rasakan dan langsung kita update kan
di jaringan sosial, di karena kan jaringan sosial merupakan suatu hal yang
publik dan bisa di baca ke semua orang, mungkin dari pihak lain tersingung
sehingga adanya suatu perseteruan antara pembuat status dan yang mengkomen
status tersebut , hal terbesebut merupakan pelanggaran jaringan social
sehingga adanya dari pihak jaringan
tersebut memberikan suatu fasilitas untuk memblokir orang yang mengkomen atau
menghapus suatu status tersebut , sehingga tidak muncul kembali suatu
percakapan yang tidak layak di lihat oleh penguna jaringan sosial lain nya.
hal tersebut merupakan suatu contoh
pelangaran dalam jaringan sosial dan orang yang tadi melakukan suatu
perseturuan harus ada nya Etika dalam mengunakan Internet .
Adanya peraturan yang harus
dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet
1. Menghormati martabat subjek
penelitian : Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi
martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi
subjek harus dihargai.
2. Asas kemanfaatan : Penelitian
yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi.
Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada
resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan
tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3. Berkeadilan : Dalam
melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat,
dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus
seimbang.
4. Informed consent : merupakan
pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut
serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi,
komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan
tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian,
tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi,
dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
dan dalam Penelitian yang dilakukan
harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau
subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin
dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke
arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat namun
apabila melanggar etika penelitian maka penelitian tersebut tidak boleh
dilaksanakan.
Dalam melakukan sebuah penelitian
percobaan, terdapat etika dan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh
peneliti karena menyangkut kebebasan dan hak asasi subjek penelitian
ü
Norma
Sopan-santun
Peneliti memperhatikan konvensi
dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat.
Misal ketika kita mengambil data
atau informasi dari web orang lain, kita harus minta ijin terlebih dahulu atau
bisa juga dengan mencantumkan alamat halaman website.
ü
Norma
Hukum
Pentingnya mencantumkan sumber
yang jelas, sebab Bila terjadi pelanggaran maka Peneliti akan dikenakan sanksi.
ü
Norma
Moral
Peneliti mempunyai itikad dan
kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. Data yang di ambil harus
objektif tidak boleh di rekayasa
Beberapa alasan mengenai
pentingnya etika dalam dunia internet adalah sebagai berikut:
a. Pengguna internet merupakan orang-orang
yang hidup dalam dunia yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam
berinteraksi.
b. Bahwa pengguna internet berasal dari
berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang
berbeda-beda.
c. Harus diperhatikan bahwa pengguna
internet akan selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni”
baru didunia maya tersebut.
B. Berbagai
Hasil Penelitian dan Teknik Penelitian Online
ü
Komputer dan Internet Mengubah
Ingatan Manusia
Komputer dan internet mengubah sifat
ingatan manusia, demikian kesimpulan penelitian yang dimuat di majalah Science.
Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan
pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka akan memikirkan computer.
Ketika mereka mengetahui bahwa
berbagai fakta nantinya akan didapat lewat komputer maka ingatan mereka menjadi
tidak begitu baik karena mereka mengetahui dapat mengandalkan sumber lain.
Para peneliti mengatakan internet
bertindak sebagai “ingatan transaktif”.Penulis laporan Betsy Sparrow dari
Universitas Columbia mengatakan ingatan transaktif “adalah ide adanya sumber
ingatan luar-tempat penyimpanan di pihak lain”.”Ada ahli-ahli hal tertentu dan
kita membiarkan mereka bertanggung jawab atas informasi tersebut,” katanya.
Penulis lain laporan Daniel Wegner,
yang pertama kali mengusulkan konsep ingatan transaktif dalam bab sebuah buku
berjudul Ketergantungan Kognitif pada Hubungan Dekat, menemukan pasangan yang
sudah lama hidup bersama saling membantu saat mengingat sesuatu.
“Saya berpikir internet menjadi
sebuah bentuk ingatan transaktif dan saya ingin mengujinya,” kata Dr Sparrow.
Di mana, bukan apa Bagian pertama
pengkajian adalah menguji apakah peserta penelitian “langsung” memikirkan
komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes
Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa
lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara
kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” ditulis dengan warna biru.
Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan
untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran.
Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan
jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet
sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui
jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan
komputer.
Dalam percobaan lebih mendalam para
peserta penelitian diberikan serangkaian fakta. Setengahnya diminta
menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya diberitahu bahwa
fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk mengingat fakta tadi,
kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat lagi menunjukkan kinerja
yang sangat lebih baik dibandingkan kelompok yang menyimpan fakta dalam berkas
di komputer.
Tetapi kelompok yang mengharapkan
informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat bagus ingatannya dalam
mengingat folder tempat penyimpanan informasi. ”Ini mengisyaratkan bahwa dalam
kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan di internet, kita cenderung
menempatkan ingatan online kita cenderung menyimpannya di luar,” kata Dr
Sparrow.
Dia mengatakan kecenderungan
partisipan untuk mengingat lokasi informasi, bukannya informasi itu sendiri,
merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu, mereka hanya
mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya mudah didapat.
“Saya tidak menganggap Google
membuat kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa
mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka ketrampilan
yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus mendapatkan informasi.
Sama seperti dalam kaitannya dengan orang,ketrampilan yang diperlukan adalah mengingat
siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal tertentu),” katanya.
Bagian pertama pengkajian adalah
menguji apakah peserta penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet
begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa
lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara
kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” ditulis dengan warna biru.
Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan
untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran.
Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan
jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet
sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui
jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan
komputer.
Dalam percobaan lebih mendalam para
peserta penelitian diberikan serangkaian fakta. Setengahnya diminta
menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya
diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk
mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat
lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan kelompok yang
menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi kelompok yang mengharapkan
informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat bagus ingatannya dalam
mengingat folder tempat penyimpanan informasi. “Ini
mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan
di internet, kita cenderung menempatkan ingatan online kita cenderung
menyimpannya di luar,” kata Dr Sparrow.
Dia mengatakan kecenderungan
partisipan untuk mengingat lokasi informasi, bukannya informasi itu sendiri,
merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu, mereka hanya
mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya mudah didapat.
“Saya tidak menganggap Google
membuat kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa
mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka ketrampilan
yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus mendapatkan informasi.
Sama seperti dalam kaitannya dengan orang, ketrampilan yang diperlukan adalah
mengingat siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal tertentu),” katanya.
ü Efek
Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan
mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial
lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin
mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih
dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di
fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan,
kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa
membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri.
Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan
respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring
sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama
atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering
ketika para individunya tak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari
pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama
menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan
rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke
dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing
yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam
berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko
kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia
(kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang
dirilis oleh The Institute of Biology.
Pertemuan secara face-to-face
memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level
hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling
berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa
gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap
stres, beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial
yang dilakukan seseorang dengan yang lain.
Menurutnya, media elektronik juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa
muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. “Salah satu
perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk
Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit
per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada
orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat.”
Kerusakan fisik juga sangat mungkin
terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam
setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit
punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan
banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari Anda masih
sibuk mengomentari status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur.
Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk
berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan.
Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang
berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik
yang lemah, bahkan obesitas.
Tidak heran jika Dr Sigman
mengkhawatirkan arah dari masalah ini. “Situs jejaring sosial seharusnya dapat
menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat
berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat
meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah,”
tegasnya.
Namun, bila aktivitas Facebook Anda
masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign out, tampaknya
Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita
pikun.
C. Teknik Penelitian Online
Internet merupakan salah satu agen
yang makin mempermudah penggandaan suatu karya cipta terutama yang dipasang di
internet. Berikut ini format pengutipan dan Teknik penelitian sumber-sumber
online :
1. FTP (File Transfer Protocol)
Cara
penulisan kutipan lewat File Transfer Protocol adalah sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul
lengkap; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal ini ftp) berikut
alamatnya; tanggal akses.
Contoh:
Johnson-Eilola, Johndan., “Little Machines: Rearticulating Hypertext
User.” 3 Dec. 1994, ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola, (14 Aug
1996).
2. HTTP (HyperText Transfer
Protocol)
WWW
Sites (World Wide Web). Cara penulisan kutipan lewat File HyperText Transfer Protocol
adalah sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul
lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal
ini http) berikut alamat URL-nya; dan tanggal akses.
Contoh:
Burka, Lauren P, “A Hypertext History of Multi-User Dimensions.”, MUD History.
1993, http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay,
(2 Aug. 1996).
3. Telnet Sites Telnet Sites (Sites
and Files available via the telnet protocol).
Cara
penulisan kutipan lewat telnet sites adalah sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang, dengan nama belakang terlebih dahulu; judul karangan
dalam tanda petik; nama situs telnet dalam huruf italic; dan tanggal publikasi.
4. Gopher
Untuk
mengutip lewat situs gopher Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul
lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen jika ada; protokol dokumen yang
digunakan (dalam hal ini gopher) berikut alamatnya; tanggal akses; dand
direktori gopher tersebut. Contoh: African National Congress; “Human Rights
Update for Week No. 10 from 5/3/96 to 11/3/97.”;
gopher://gopher.anc.org.za:70/00/hrc/1997/hrup97.10; (1 Jan. 1997).
5. Email, Listerv, dan Newsgroup
Untuk
mengutip lewat mailing list Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) atau alamat e-mail-nya; judul yang ada dalam
Subject dalam tanda kutip; tanggal pesan jika berbeda dengan tanggal akses;
nama mailing list (jika ada) dalam huruf italic; alamat milis atau protokol;
tanggal akses dalam tanda kurung.
Contoh:
Crump, Eric, “Re: Preserving Writing.”, Alliance for Computers and Writing,
Listerv, acwl@unicorn.acs.ttu.edu, (31 Mar. 1995).
6. Publikasi Elektronik dan Database
Online
Untuk
mengutip lewat publikasi elektronik atau database online Anda dapat menuliskan kutipan
sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang; judul artikel dalam tanda kutip; judul publikasi
software dalam huruf italic; versi atau nomor edisi; nama database atau layanan
online dalam huruf italic; tanggal akses.
Contoh:
Christopher, Warren, “Working to Ensure a Secure and Comprehensive Peace in the
Artikel Populer IlmuKomputer.Com Copyright © 2008 IlmuKomputer.Com
7. Software Program Microsoft dan
Video Games Program, Software dan
Video
Game
Untuk
mengutip lewat software atau program Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
-
Nama pengarang atau produsennya (jika ada); judul program atau software dalam
huruf italic; nomor versi (jika ada dan belum dicantumkan dalam judul
software); informasi terbitan lainnya seperti tanggal (jika ada).
Contoh:
ID Software, The Ultimate Doom, New York: GT Interactive Software,1995.
D. Kesimpulan
Etika dalam penelitian merupakan
sebuah keniscayaan untuk dijadikan sebagai piranti sekaligus pedoman untuk
menghindari kegagalan dalam penelitian. Etika yang dimaksud baik yang berkenaan
dengan etika ilmiah maupun etika sosial. Mengedepankan etika sebagai sumber
kepatutan dalam penelitian tidak lepas dari esensi kegiatan penelitian itu
sendiri yaitu untuk menemukan kebenaran dan kemudian mengkontruks kebenaran itu
menjadi sebuah teori.
Referensi :