sahabat jadi cinta
Pagi
itu, sesampai nya aku disekolah, aku selalu melakukan rutinitas ku untuk bercerita
dengan nya. Seorang sahabat yang selalu menjadi penghibur lara ku, pemberi
motivasi ku, dan seorang kakak sekaligus adik untukku. Bayu namanya. Hari itu
aku bercerita banyak tentang si ‘dia’ yang telah menggoreskan luka dihatiku.
“bay,
dia mutusin gue” kata ku kepada bayu.
“hah,
serius? Yaudahlah gapapa, toh dia selalu nyakitin lo kan. Tenang aja masih ada
gue J”
katanya,
Seketika
rasa sedih ku lepas begitu saja, lalu terganti dengan senyum bahagia karena
masih ada dia yang menghiburku. Sampai suatu ketika aku akan melaksanakan lomba
paskibra di suatu daerah,
“
bay, pokoknya lu harus wajib nonton lomba gue!” kata ku
“iya
de, selalu buat sahabat gue yang satu ini mah” jawab nya.
Seiring
waktu, intesitas kedekatan kita semakin lama semakin bertambah, rasa nya ada
hal mengganjal yg aku rasakan terhadapnya. Seperti nya dia menyayangiku lebih
dari seorang sahabat. Dan ya! Aku merasakan itu. dan rasa itu pun mulai tumbuh
dihati ku walaupun aku berusaha keras untuk tidak mempedulikan rasa ku ini. Siang
itu disekolah..
“de,
ajarin yang ini dong gue ga ngerti nih” kata nya padaku
“coba
yang mana bay? Oh yang ini, coba liat rumus nya terus pahamin deh pasti lo
ngerti” jawabku
Setelah
aku mengajarinya aku mendongakkan kepala ku ke arahnya, dan dia sedang menatap
ku sambil tersenyum. Ya, menatapku dengan perasaan yang terlihat sangat
berbeda.
“Tuhan,
tolong jangan biar kan ia menyayangiku lebih dari seorang sahabat.” harapku dalam
hati.
Semakin
hari semakin terlihat kalau dia menyukai ku, sampai suatu ketika..
“de,
gue suka sama lo” katanya
“hah?
Ga salah bay? kita sahabatan bay, ga mungkin jadi pacar” jawabku
“tapi
gue sayang sama lo lebih dari seorang sahabat de,” jawabnya
“maaf
ya bay, tapi gue ga bisa nerima sahabat gue jadi pacar gue” ucapku.
Lalu
semenjak saat itu aku mulai memberi jarak padanya. Setelah beberapa hari aku mulai
merasakan kekosongan, merasa sepi karena aku memberi jarak padanya.
“dia
ngerasa sepi juga ga ya ga sms-an sama gue” tanya ku dalam hati
“ih
de, ga boleh suka sama dia, ga boleh!” tegas ku dalam hati.
Akhir
nya aku memutuskan untuk mencoa membuka hatiku pada bayu. Mencoba untuk membiarkan
perasaan itu memenuhi hati dan pikiranku. Akhirnya event perlombaan itu pun
tiba,
“bay,
dateng kan? Pokoknya harus dateng harus liat gue jadi mc!” tanya ku pada nya
“
iya de, pasti gue dateng ko” jawabnya
Lalu
tiba tiba dia menelepon ku dan berkata
“de,
udah solat subuh belum? Hayooo solat dulu gih” tanya nya padaku.
“iya
iya, eh tumben pagi pagi udah nelepon gue bay? ada apa?” jawabku
“emm,
engga ko ga ada apa-apa. Cuma mau mastiin lu udah solat atau belum, hehe” katanya
“yaelah
bay kirain ada apa hehe yaudah gue solat dulu ya” dan aku pun menutup
percakapan di telepon itu.
Aku
merasa ada perasaan yang semakin membuatku merasa menyayangi nya lebih dari
seorang sahabat.
“de
gue sebener nya mau nyatain perasaan gue untuk yg kedua kali nya, gue harap lo
mengerti perasaan gue ini. Gue tulus sayang sama lo lebih dari seorang sahabat”
ujarnya di sms.
Deg!
Aku merasa bingung harus menjawab apa,
“jawaban
nya nanti ya bay setelah gue selesai lomba J” balasku padanya
Di
tempat perlombaan dia seperti biasa padaku, lalu dia menanyakan jawaban ku itu
dan aku menjawab,
“iya
bay gue mau jadi sahabat yang merangkap menjadi pacar buat lo J” jawabku
“makasih
de, gue sayang banget sama lo. Gue akan terus jadi sahabat dan pacar yg selalu
ngejaga lo” ujarnya.
Dan
seketika aku kaget ketika tubuh ku berada didekapan nya. Aku merasakan detak
jantung nya amat dekat. Aku bahagia, bahagia karena aku menemukan sosok yang
selama ini aku cari. Ya, sahabat ku yang sekaligus menjadi pacarku J
0 komentar:
Posting Komentar