Analisis Kasus Kesehatan Mental Fenomena Bipolar Disorder pada Artis Perempuan “M”

Analisis Kasus Kesehatan Mental
Fenomena Bipolar Disorder pada Artis Perempuan “M”





Disusun Oleh :
Ade Antika Septiani
10513125
2 Pa 07





Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2015


BAB I
Pendahuluan

Di Indonesia, Public figure menjadi sorotan bagi masyarakat luas termasuk para penggemarnya. Tak heran jika kehidupan pribadi sang public figure menjadi topik hangat yang selalu di bicarakan oleh masyarakat. Termasuk masalah tentang perceraian orang tua yang berdampak pada psikologis si artis tersebut. Ketika seorang public figure dituntut untuk menjadi sosok yang sempurna dalam  karir maupun kehidupan pribadi nya, berbagai macam gangguan psikologis dapat menyerang. Seperti halnya yang terjadi pada beberapa artis yang menderita gangguan mood atau yang lebih dikenal dengan Bipolar Disorder.
Bipolar Disorder merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan ketidaknormalan pergantian mood, energi, level aktivitas, dan kemampuan untuk mengerjakan aktivitas harian. Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan depresi.Gangguan ini bersifat episode yang cenderung berulang, menunjukkan suasana perasaan atau mood dan tingkat aktivitas yang terganggu.Seseorang yang mengidap Bipolar Disorder biasanya sering merasa euphoria berlebihan (mania) dan mengalami depresi yang sangat berat.Periode mania dan depresi ini bisa berganti dalam hitungan jam, minggu maupun bulan.Ini semua tergantung masing-masing pengidap.Mood atau keadaan emosi internal merupakan penyebab utama dari gangguan ini.
Bipolar disorder sering dialami oleh remaja yang beranjak dewasa atau dewasa muda.setidaknya setengah dari kasus dimulai sebelum umur 25 tahun.beberapa orang memiliki gejala - gejalanya bahkan sejak kanak - kanak, sementara beberapa orang sisanya mengalami gejala - gejalanya lebih lama. Bipolar disorder tidak mudah dikenali saat kelainan ini dimulai.gejalanya terlihat seperti masalah - masalah yang berbeda, tidak tampak seperti bagian dari masalah lain yang lebih besar.
Pada kasus ini, Bipolar Disorder dialami oleh artis Marshanda. Beberapa bula lalu Marshanda mengalami berbagai macam tekanan dan masalah yang mengakibatkan timbulnya kembali gangguan mood ini. Baru diketaui oleh publik bahwa Marshanda mengidap Bipolar Disorder II sejak tahun 2009.

BAB II
Landasan Teori

A.   Definisi Bipolar Disorder
            Ganguan bipolar atau sering disebut juga dengan manic - depresi merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan ketidak normalan pergantian mood, energi, level aktivitas, dan kemampuan untuk mengerjakan aktivitas harian.Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan depresi. Gangguan ini bersifat episode yang cenderung berulang, menunjukkan suasana perasaan atau mood dan tingkat aktivitas yang terganggu.Seseorang yang mengidap Bipolar Disorder biasanya sering merasa euphoria berlebihan (mania) dan mengalami depresi yang sangat berat. Periode mania dan depresi ini bisa berganti dalam hitungan jam, minggu maupun bulan. Ini semua tergantung masing-masing pengidap. Mood atau keadaan emosi internal merupakan penyebab utama dari gangguan ini.
            Kadang penderita memiliki perasaan atau yang bisa disebut sebagai mood meninggi, energi dan aktivitas fisik dan mental meningkat atau episode manik atau hipomanik. Pada waktu lain berupa penurunan mood, energi dan aktivitas dan mental berkurang (episode depresi). Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik. Mereka yang mengalami gangguan bipolar ini beralih dari perasaan sangat senang dan gembira ke perasaan sangat sedih atau sebaliknlya. Dua kutub mood tinggi dan rendah, saling bergantian.
            Bipolar disorder sering dialami oleh remaja yang beranjak dewasa atau dewasa muda setidaknya setengah dari kasus dimulai sebelum umur 25 tahun.beberapa orang memiliki gejala - gejalanya bahkan sejak kanak - kanak, sementara beberapa orang sisanya mengalami gejala - gejalanya lebih lama.
            Bipolar disorder tidak mudah dikenali saat kelainan ini dimulai.gejalanya terlihat seperti masalah - masalah yang berbeda, tidak tampak seperti bagian dari masalah lain yang lebih besar. Beberapa orang menderita kelainan ini sampai bertahun - tahun sampai akhirnya terdiagnosis dan mendapatkan terapi. Seperti diabetes dan penyakit jantung, bipolar disorder adalah kelainan jangka panjang yang harus di awasi dan di managed seumur hidup.
1.      Gejala-gejala Bipolar Disorder
Ada empat episode yang menandai penyakit Bipolar Disorder ini, yaitu episode depresi, mania, hipomania, dan campuran.

a.      Episode Depresi
Gejala-gejala dari tahap depresi bipolar disorder adalah sebagai berikut:
1)     Kesedihan dan menangis secara umum.
2)     Mengalami kesulitan tidur (insomnia) atau terlalu banyak tidur (hypersomnolence).
3)     Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan atau sebaliknya.
4)     Menarik diri dari pergaulan, hilangnya rasa percaya diri.
5)     Kehilangan rasa suka terhadap hal-hal yang menyenangkan saat penderita dalamkondisi normal.
6)     Merasa pesimis, putus asa, tidak ada yang bersedia membantu, tidak bernilai atau berharga. dan tidak diinginkan.
7)     Terjadi komplikasi pada organ lainnya yang disebabkan oleh sugesti yang buruk terhadap kesehatannya.
8)     Memiliki respon yang lambat saat berbicara, kesulitan untuk berkonsentrasi, selalu berpikiran yang tidak jelas, dan bingung.
9)     Pekerjaan dan hubungan interpersonal terganggu
10) Merasa tidak berdaya dan benar-benar berpikir tentang cara membunuh dirinya sendiri.
Hampir semua penderita bipolar disorder mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan 30% diantaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara.
b.     Episode Mania
Gejala-gejala dari tahap mania bipolar disorder adalah sebagai berikut:
1)     Merasa sangat bersemangat, penuh energi, dan siap untuk apapun.
2)     Berperilaku agresif, intoleran, terkadang membosankan, cepat marah, tidak sabaran, serta perilaku ugal-ugalan.
3)     Penurunan kebutuhan untuk tidur karena selalu aktif beraktifitas.
4)     Memiliki rencana yang realistis, suka berlibur dan bersenang-senang, serta peningkatan hubungan seksual.
5)     Kepercayaan diri yang meningkat, tidak takut pada apapun.
6)     Suka berbicara dengan cepat dan melompat dari subyek yang satu ke subyek yang lain.
7)     Keputusan tentang bisnis dan keuangan dilakukan dengan terburu-buru tanpa memperhatikan akibatnya.
8)     Memilih pakaian dan make up yang mendukung suasananya hatinya yang ceria.
9)     Hubungan sosial dan pekerjaan terganggu.
10) Meminta anggota keluarga maupun orang lain untuk memperhatikannya dan merasa tidak memerlukan orang lain.
11) Mengalami gejala psychotic yaitu delusion (kepercayaan palsu) dan hallucination (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata).
12) Muncul banyak ide dan gagasan yang berlebihandan terkesan muluk-muluk.

Menurut Weisberg (1994), perubahan mood mempengaruhi motivasi untuk menghasilkan karya kreatif daripada proses kreatif itu sendiri. Seorang penderita bipolar disorder yang berada pada tahap mania cenderung lebih berani mengeluarkan isi pikirannya daripada seseorang tanpa bipolar disorder. Penyakit ini banyak ditemukan pada orang-orang yang terlibat dalam dunia seni. Sejumlah artis, komposer, dan penulis yang mempunyai riwayat bipolar disorder dikenal dapat menghasilkan karya-karya yang baik. Bahkan para sejarawan percaya bahwa Vincent Van Gogh mengidap bipolar disorder. Keadaan mania dapat memicu kreativitas terkait dengan adanya peningkatan mood, pikiran yang muncul tiba-tiba, dan kemampuan menghubung-hubungkan ide dan gagasan.

c.      Episode Hipomania
Tahap Hipomania mirip dengan mania. Perbedaanya adalah penderita pada tahap ini merasa lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami halusinasi dan delusi. Hipomania sulit untuk di diagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa resiko yang sama seperti mania. Gejala-gejala dari tahap hipomania bipolar disorder dalah sebagai berikut:
1)     Bersemangat dan penuh energi, muncul kretivitas
2)     Bersifat optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah
3)     Penurunak kebutuhan untuk tidur

d.     Episode Campuran (Mixed State Episode)
Dalam konteks bipolar disorder,mixed state adalah suatu kondisi dimana tahap mania dan depresi terjadi bersamaan. Pada saat tertentu, penderita mungkin bisa merasakan energi yang berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlalu-lalang di kepala, agresif, dan panik (mania).Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu berubah menjadi sebaliknya.Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya.Hal itu terjadi berganti dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat.Alkohol, narkoba, dan obat-obat antipedresan sering dikonsumsi oleh penderita saat berada pada epiode ini.Mixed state bisa menjadi episode yang paling membahayakan penderita bipolar disorder. Pada episode ini, penderita paling banyak memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kelelahan, putus asa, delusi, dan halusinasi.
Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut:
1)                    Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati
            kepada orang-orang di sekitarnya.
2)                    Memiliki pandangan pribadi tentang kematian.
3)                    Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.
4)                    Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti; tagihan listrik,
            telepon, dll.

            Secara umum, depresi muncul kurang dari 1% pada anak-anak prasekolah dan 2–3% pada anak usia sekolah. Pada remaja, rata-rata penderita depresi sama dengan orang dewasa, dengan rata-rata 7-13% dan lebih banyak muncul pada anak perempuan.
Masalah genetis adalah faktor umum yang menjadi penyebab BD. Anak yang memiliki salah satu orangtua dengan BD memiliki resiko mengidap penyakit yang sama sebesar 15-30%. Apabila kedua orangtuanya mengidap BD, maka anak-anaknya beresiko mengalami BD sebesar 50-75%. Kembar identik dari seorang pengidap BD juga memiliki resiko tertinggi akan juga mengalami BD dibandingkan anak yang bukan kembar identik.
Orangtua dengan anak yang mengalami depresi biasanya juga memiliki saudara dekat  (first-degree relatives) yang mengalami mood disorder. Ibu yang mengalami depresi juga besar kemungkinan akan memiliki anak yang juga mengalami depresi.

2.     Menurut DSM, ada empat tipe-tipe dasar dari penyakit bipolar:
a.    Penyakit Bipolar I terutama ditentukan oleh episode-episode manic atau campuran yang berlangsung paling sedikit tujuh hari, atau oleh gejala-gejala manic yang begitu parah sehingga orang itu perlu segera perawatan rumah sakit. Biasanya, orang itu juga mempunyai episode-episode depresi, secara khas berlangsung paling sedikit dua minggu. Gejala-gejala dari mania atau depresi harus menjadi perubahan utama dari kelakuan normal seseorang.
b.    Penyakit Bipolar II Hypomanic , ditentukan oleh pola dari episode-episode depresi namun bukan sepenuhnya episode-episode manic atau campuran.
c.    Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS) didiagnosa ketika seseorang mempunyai gejala-gejala dari penyakit yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II. Gejala-gejala mungkin tidak berlangsung cukup lama, atau orang itu mungkin mempunyai terlalu sedikit gejala-gejala, untuk didiagnosa dengan bipolar I atau II. Bagaimanapun, gejala-gejala adalah dengan jelas keluar dari batasan kelakuan normal seseorang.
d.    Penyakit Cyclothymic, atau Cyclothymia, adalah bentuk ringan dari penyakit bipolar. Orang-orang yang mempunyai cyclothymia mempunyai episode-episode dari hypomania dengan depresi ringan untuk paling sedikit dua tahun. Bagaimanapun, gejala-gejala tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan diagnostik untuk tipe lain apa saja dari penyakit bipolar.
Beberapa orang-orang mungkin didiagnosa dengan rapid-cycling bipolar disorder.Ini adalah ketika seorang mempunyai empat atau lebih episode-episode dari depresi utama, mania, hypomania, atau gejala-gejala campuran dalam satu tahun.
          Gangguan mood atau Bipolar Disorder ini didukung oleh beberapa teori menurut tokoh psikologi yang menjelaskan penyebab dasar munculnya gangguan tersebut. Berikut merupakan beberapa teori tersebut :
a)    Teori Psikoanalisis Tentang Depresi
Menurut Freud (1917/ 1950) potensi depresi muncul pada awal masa kanak-kanak. Pada fase oral anak mungkin kurang terlalu terpenuhi kebutuhannya, sehingga ia terfiksasi pada fase ini mengakibatkan individu dependen, low self esteem. Hipotesanya adalah, setelah kehilangan orang yang dicintai, ia mengidentifikasi diri dengan orang tersebut seolah untuk mencegah kehilangan. Lama-lama ia malah marah pada dirinya sendiri, merasa bersalah.
b)    Teori Kognitif Tentang Depresi
Menurut Teori Depresi Beck (1967)
Individu menjadi depresi akibat interpretasi negatif yang bias. Pada waktu kecil/remaja muncul skema negatif akibat kejadian-kejadian buruk ia merasa akan selalu sial/gagal, dipadu dengan bias kognitif muncul triad negatif (pandangan sangat negatif tentang diri, dunia, masa depan).

Menurut Teori hopelessness
Sejumlah bentuk depresi dianggap sebagai akibat hopelessnessà merasa hasil yang diharapkan takkan pernah muncul, individu tak bisa merubah situasi. Kemungkinan muncul akibat self esteem yang rendah, kecenderungan anggapan bahwa kejadian negatif akan mengakibatkan sejumlah hal negative.
c)    Teori Interpersonal Tentang Depresi
Individu depresi cenderung terbatas jaringan dan dukungan sosialnyaàmengurangi kemampuan individu mengatasi kejadian negatif, rentan terhadap depresi.
Individu depresi berusaha meyakinkan diri bahwa orang lain benar peduli. Namun ketika yakin, rasa puasnya hanya sebentar. Berhubungan dengan konsep diri negatif.
Kompetensi sosial yang rendah diperkirakan memunculkan depresi pada anak usia TK. Interpersonal problem solving skill yang rendah dapat meningkatkan depresi pada remaja.

d)    Teori Biologis Tentang Gangguan Mood
Gangguan bipolar merefleksikan adanya gangguan pada sistem motivasional yang disebut dengan behavioral activation system atau BAS. BAS memfasilitasi kemampuan manusia unuk mendekati atau memperoleh reward dari lingkungannya dan ini telah dikaitkan dengan positive emotional states, karakteristik kepribadian seperti ekstrovert, peningkatan energi, dan berkurangnya kebutuhan untuk tidur. Secara biologis, BAS diyakini terkait dengan jalur syaraf dalam otak yang melibatkan dopamine neurotransmitter dan juga terkait dengan perilaku untuk memperoleh reward. Peristiwa kehidupan yang melibatkan pencapaian tujuan atau reward diprediksi meningkatkan simtom mania. Sedangkan peristiwa positif lainnya tidak terkait dengan perubahan pada simtom mania, dan pencapaian tujuan tidak terkait dengan perubahan dalam simtom depresi.Dengan demikian, BAS dan manifestasi perilakunya, yaitu pencapaian tujuan diasosiasikan dengan simtom mania dari gangguan bipolar.

e)    Teori Lingkungan Tentang Gangguan Mood
Bipolar disorder tak hanya dipengaruhi oleh gen saja, tetapi juga didorong oleh faktor lingkungan. Penderita penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu munculnya penyakit yang melibatkan hubungan antar perseorangan atau peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (reward) dalam hidup. Seorang penderita bipolar disorder yang gejalanya mulai muncul saat masa ramaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa kecil yang kurang menyenangkan seperti mengalami banyak kegelisahan atau depresi. Selain penyebab diatas, alkohol, obat-obatan, dan penyakit lain yang diderita juga dapat memicu munculnya bipolar disorder. Di sisi lain, keadaan lingkungan di sekitarnya yang baik dapat mendukung penderita gangguan ini sehingga bisa menjalani kehidupan dengan normal.
B.   Kronologi Kasus
Akhirnya teka-teki kasus Marshanda yang belakangan mengundang kontroversi terjawab sudah.Ternyata, Marshanda mengaku dirinya mengidap penyakit bipolar disorder II.Pengakuan itu, disampaikan Chacha, saat tampil dalam sebuah bincang-bincang di acara talkshow di salah satu televisi swasta.Malam itu, dalam wawancara tersebut, Chacha terlihat sangat segar. Ia pun mengaku dirinya merasa lebih baik saat ini. Setelah berbincang-bincang, banyak fakta baru yang selama ini menjadi pertanyaan masyarakat.
Saat melakukan wawancara, Marshanda mengatakan dirinya mengidap penyakit Bipolar Disorder II."Menurut dr Richard yang selama ini menangani aku memang aku mengidap Bipolar Disorder II," ucapnya.Mendengar penyakit yang diidapnya, Chacha mengaku kaget. Padahal saat itu, dirinya belum mengetahui apa sebenarnya arti dari penyakit yang diidapnya."Aku belum tahu ya saat itu Bipolar itu apa. Tapi yang jelas saat itu aku sangat kaget sekali dan hanya bisa diam saat itu," Bipolar Disorder IIdiketahuinya saat 2009 lalu. Setelah menjalankan dua kali pemeriksaan oleh dr Richard, Chacha langsung dinyatakan memiliki penyakit tersebut dan menjalani opname.
Sementara itu, Chacha juga kembali mengunggah video youtube terkait penjemputan paksa dirinya ke RS yang diduga oleh sang mama.Dalam video berjudul the unspoken part2  itu, Chacha mengatakan siang hari sebelum penjemputan dirinya sempat dihalang-halangi keluar dari apartemennya oleh pihak kepolisian.Dia mengatakan saat itu dia berniat keluar dari apartemen dengan mobil Aphardnya.Namun, saat hendak keluar dari basement, muncul seorang pria yang mengaku dari pihak kepolisian Tebet yang menghalanginya keluar.“Saat mau keuar dari basement ada bapak-bapak ngetok kaca mobil dan bilang siapa yang ngizinin mobil ini keluar dari sini? “ ujar Chacha.
Kemudian, katanya, Chacha sempat turun dan menanyakan alasan pria tersebut menghalanginya.Dijelaskannya, jika pihak kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat bernama Yanto, yang menurut Chacha adalah kakak dari mamanya.Laporan tersebut, terkait penyelidikan lokasi mobil Alphard Chacha.Dengan alasan tersebut, katanya, kepolisian menghalangi niat kepergian Chacha tersebut.

C.   Analisis Kasus
Dari kasus diatas, kita mengetahui bahwa Marshanda mengidap Bipolar Disorder 2 yaitu keadaan dimana suatu gangguan mood yg ditentukan oleh pola dari episode-episode depresi namun bukan sepenuhnya episode-episode manic atau campuran. Asumsi ini diperkuat dengan adanya fakta bahwa Marshanda harus minum sejumlah obat untuk mengurangi tingkat gangguan mood nya agar tidak timbul gejala akan kambuh. Namun, karena timbul berbagai masalah yang dihadapi oleh Marshanda beberapa bulan lalu, dari kasus perceraian sampe penjemputan paksa oleh Ibunda nya, hal itu menjadi pemicu gangguan mood ini kembali. Marshanda sendiri mengakui bahwa ia mengidap Bipolar Disorder sejak tahun 2009 yang berarti ia alami pada usia remaja atau sekitar 16 tahun.
Pada kenyataan nya, gangguan mood ini dapat terjadi sejak usia anak-anak maupun usia remaja. Banyak faktor yang dapat menjadi pemicu gangguan mood yang dialami oleh Marshanda seperti  faktor genetis yang diturunkan oleh Orangtua nya lalu faktor depresi yang ia alami sejak perceraian orangtua nya, bullying yang ia terima semasa dibangku sekolah maupun faktor fisiologis (salah satu faktor utama penyebab seseorang mengidap BD adalah karena terganggunya keseimbangan cairan kimia utama di dalam otak seperti hormon norepinephrin, dopamine, dan serotonine). Sebagai contoh, ketika seseorang yang mengalami BD dan kadar dopamine dalam otaknya sedang tinggi, maka saat itu ia akan merasa sangat bersemangat, antusias, dan agresif. Jika memang faktor genetika menjadi salah satu pemicu terjadi nya Bipolar Disorder pada Marshanda, maka akan ada kemungkinan penyakit ini menurut kepada anak perempuan Marshanda, karena gangguan ini lebih sering muncul pada anak perempuan. Dan ketika ibunya mengidap depresi maka secara genetika akan diturunkan kepada putri nya.
Tidak heran ketika kita menyaksikan berbagai macam ekspresi yang ditunjukan oleh Marshanda, karena itu merupakan refleksi dari pola-pola episodic depresi yang dialami oleh Marshanda. Ketika masa-masa sulit pada episode ini terlewati, penderita akan kembali ke kehidupan normalnya. Para penderita Bipolar seperti Marshanda tidak hanya membutuhkan obat-obatan dan pengobatan intensif, namun juga dukungan moral dari keluarga.

BAB III
Kesimpulan  dan Saran
A.    Kesimpulan
Bipolar Disorder merupakan suatu gangguan mood dimana para penderita nya mengalami pola-pola secara episodic. Pada kasus ini kita menyoroti mengenai kasus Marshanda, artis muda yang beberapa bulan lalu di hebohkan dengan perlakuan yang “tidak wajar”. Marshanda mengidap Bipolar Disorder sejak tahun 2009 dan kambuh pada beberapa bulan lalu tepatnya setelah ia mengalami berbagai masalah yang memberatkan pikiran nya. Dan berpeluang besar jika penyakit ini akan menurun kepada putri nya, karena penyakit ini lebih rentan dialami oleh anak perempuan, terlebih pada masa remaja dan dewasa muda.

B.    Saran
Gangguan mood merupakan suatu kondisi yang menyulitkan penderita, karena gejala kemunculan nya tidak selalu dengan gejala yang sama. Berikut cara-cara untuk membantu diri sendiri jika ternyata seseorang mengetahui dirinya mengidap Sindrom Bipolar:
a.     Dapatkan pendidikan tentang cara mengatasi gangguan.
Pelajari sebanyak yang Anda bisa tentang Bipolar. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda akan berada dalam membantu pemulihan Anda sendiri.
b.     Jauhkan stress.
Hindari stres tinggi dengan menjaga situasi keseimbangan antara pekerjaan dan hidup sehat, dan mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
c.      Mencari dukungan
Sangat penting untuk memiliki orang yang dapat Anda berpaling untuk meminta bantuan dan dorongan. Cobalah bergabung dengan kelompok pendukung atau berbicara dengan teman yang dipercaya.
d.     Buatlah pilihan yang sehat.
Sehat tidur, makan, dan berolahraga kebiasaan dapat membantu menstabilkan suasana hati Anda. Menjaga jadwal tidur yang teratur sangat penting.
e.      Monitor suasana hati Anda.
Melacak gejala Anda dan perhatikan tanda-tanda bahwa suasana hati Anda berayun di luar kendali sehingga Anda dapat menghentikan masalah sebelum dimulai.
Hal-hal yang harus dihadapi ketika penderita mengalami serangan Bipolar Disorder secara sederhana adalah :
f.      Istirahat sejenak.
g.     Mencari tempat berbeda sehingga bisa melakukan refreshing.
h.     Mencari teman dan aktivitas menyenangkan.
Sementara untuk proses penyembuhan nya ada beberapa yang memungkinkan penderita menjalankan hal-hal tersebut :
a.      Penderita harus menjalani sesi psikoterapi untuk membantu mereka mengetahui apa yang memicu mood ekstrem, membantu mereka menanggulangi tindakan negatif mereka dalam hubungan dengan sesama, mengerti cara terbaik berhubungan dengan sesama (keluarga, pasagan, serta masyarakat), mengidentifikasi gejala-gejala awal bahwa suatu mood mulai muncul sehingga bisa diambil tindakan pencegahan, dan bekerja keras mempertahankan kondisi mood mereka dalam episode normal selama mungkin.
b.     Obat-obatan sesuai anjuran dan dosis dari dokter yang dapat membuat kimia otak penderita kembali normal sehingga emosi dapat diatur agar lebih tenang.
c.      Seorang penderita Sindrom Bipolar harus mengusahakan gaya hidup yang sehat, makan makanan sehat, memiliki jam tidur yang berkualitas, menghindari penyebab stress, tidak menggunakan alkohol, dan aktif dalam hubungan sosial dengan orang-orang terdekatnya supaya penyembuhan penyakit ini bisa lebih efektif. 


Daftar Pustaka

Baron, R. A. Dan Byrne, D. (1994).Social psychology: Understanding Human Interaction Edisi ke-7. Boston: Allyn and Bacon.
Feist, Jess. Dan Gregory J. Feist. (2010). Theories of Personality. Edisi ke-7. Jilid 1. Jakarta :             Salemba Humanika
Afrianti, Adisti Nur. (). Bipolar Disorder. [Online]. https:/ /
            www.psikologiabnormal.wikispaces.com/Bipolar+Disorder. Html. [14 April 2015].

Psikologi, Kolom. (2013). Bipolar Disorder pada Anak dan Remaja. [Online]. https: / /


Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates