perjalanan ke bulan dan teori abiogenesis&biogenesis
Perjalanan ke bulan
Jika mendengar tentang manusia yang pernah mendaratkan kakinya di bulan,
kebanyakan orang pasti mengatakan Neil Amstrong, atau mungkin Buzz Aldrin yang
menjadi awaknya. Namun sebenarnya ada sepuluh orang lain lagi yang pernah
melangkahkan kakinya di permukaan satelit Bumi.
Selain Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, astronot lain yang menjalankan misi
Appolo dan sukses mendarat di bulan adalah Pete Conrad, Alan Bean, Alan
Shepard, Edgar Mitchell, David Scott, James Irwin, John Young, Charles Duke,
Eugene Cernan, dan Harrison Schmitt.
Menariknya, tak ada satupun dari kedua belas orang yang disebutkan
menginjakkan kakinya di Bulan lebih dari satu kali. Berikut sedikit detil dari
para astronot.
Pada 21 Juli 1969, Neil Armstrong mengukir sejarah sebagai orang pertama
yang menginjakan kakinya di bulan. Ia datang bersama Buzz Aldrin sebagai
co-pilot dalam misi Appolo 11. Mereka mendarat dengan selamat di Tranquility
Base dan berada di permukaan Bulan selama 21 jam 36 menit 21 detik.
Dari pendaratan pertama manusia di bulan, Neil dan Aldrin mengambil sampel
bebatuan bulan, menancapkan bendera AS, menanamkan seismograf, dan melakukan
eksperimen bernama Lunar Ranging Retroreflector yang mengukur jarak antara
Bulan dengan Bumi menggunakan sinar laser.
Pada misi Apollo 12, Pete Conrad and Alan Bean adalah orang kedua yang
melakukan pendaratan di Bulan. Apollo 12 diluncurkan pada tanggal 14 November
1969 dengan misi mengontrol dan memperbaiki wahana antariksa Surveyor 3.
Sedangkan pada misi Apollo 13 mengalami kecelakaan kebocoran tanki oksigen sehingga
menyebabkan batalnya pendaratan di Bulan.
Tanggal 31 Januari 1971 Apollo 14 berhasil diluncurkan membawa Alan Shepard
dan Edgar Mitchell dan mendaratkannya dengan selamat sampai di Bulan pada 5
Februari. Shepard dan Mitchell mengemban misi untuk menanamkan alat eksperimen
seismik untuk mempelajari kemungkinan adanya gempa di Bulan.
Orang ketujuh dan kedelapan yang menginjakkan kakinya di Bulan adalah David
Scott dan James Irwin. Mereka berdua ditugaskan dalam misi Apollo 15 pada 31
Juli 1971 sampai 2 Agustus.
Tak seperti pendaratan Apollo sebelumnya, Apollo 15 mendarat di antara dua
gunung di permukaan Bulan. Mereka juga membawa semacam kendaraan untuk
memungkinkan melakukan penjelajahan lebih jauh. Scott dan Irwin ditugaskan
menanamkan beberapa alat eksperimen dan membawa pulang 77 kilogram bebatuan
Bulan.
John Young dan Charles Duke adalah dua orang selanjutnya yang mendaratkan
kakinya di Bulan. Apollo 16 berada di Bulan selama tiga hari dari 21 hingga 23
April 1972. Sedangkan aktivitas yang dilakukan di permukaan Bulan oleh John
Young dan Charles Duke berlangsung selama 20 jam 14 menit. Kedua astronot
Apollo 16 menjelajahi Bulan menggunakan kendaraan khusus sejauh 26,7 kilometer.
Dan manusia terakhir yang menginjakkan kakinya di Bulan adalah Eugene
(Gene) Cernan dan Harrison (Jack) Schmitt dalam misi Apollo 17 pada 11 Desember
1972. Mereka bermukim selama tiga hari di bulan dengan melakukan sejumlah
penelitian dan mengambil beberapa sampel bebatuan bulan. Kru Apollo 19 kembali
ke Bumi pada 19 Desember setelah melakukan perjalanan panjang selama 12 hari.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Teori biogenesis dan
abiogenesis
1. Teori Abiogenesis
Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup
tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio
spontanea). Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori
ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad.
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu
saja secara spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga
generation spontanea. Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea
digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi
berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan.
2. Teori Biogenesis
a. Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah
teori abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging
segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
· Labu I :
diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
· Labu II :
diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
· Labu III :
diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya
adalah sebagai berikut:
· Labu I :
dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
· Labu II :
dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
· Labu III :
dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat.
Labu ke III tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak
bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa
muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging
pada disain percobaannya.
b. Lazzaro Spallanzani
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis,
tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
· Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan
terbuka
· Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang
disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari
kemudian hasilnya sebagai berikut.
· Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung
mikroba (bakteri)
· Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu
berasal dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis
keberatan dengan disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang
tertutup menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk,
sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
c. Louise Pasteur
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu
dalam labu yang disumbat dengan gabus.
Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf
S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian
diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya
hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu.
Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara.
Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa
dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir
melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian
menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori
biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan : omne vivum ex ovo, omne ovum ex
vivo, omne vivum ex vivo yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur
berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
0 komentar:
Posting Komentar